Key Takeaways
Jawa Tengah, Indonesia—Tiada lagi hari-hari ketika penduduk desa di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia, harus melakukan perjalanan jauh ke kota-kota besar demi mendapatkan berbagai layanan kesehatan. Sebuah rumah sakit yang baru direnovasi kini menawarkan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau bagi masyarakat Wonogiri, dan oleh karenanya mengubah hidup penduduk—khususnya para ibu dan anak-anak mereka.
Di dalam ruang tunggu rumah sakit yang nyaman, Yunita Widiawati dan Rasyid Dwi Permana, keduanya berusia 27 tahun, dan baru saja menjadi orang tua, dengan santai menunggu untuk bertemu dengan dokter anak. Bayi laki-laki mereka yang berusia dua minggu telah dijadwalkan untuk mendapatkan vaksinasi pertama dan pemeriksaan pasca kelahiran.
“Saya merasa khawatir sekali ketika kita mengetahui bahwa saya hamil,” kata Yunita. “Saya khawatir jika saya tidak akan mendapatkan perawatan pra-kelahiran yang tepat untuk saya dan bayi.”
Pasangan ini berasal dari Wonogiri tetapi pada tahun 2018 pindah ke Bekasi, sebuah kota di perbatasan timur Jakarta. Berada ratusan kilometer dari sanak saudara, pasangan ini mulai membangun masa depan dengan membuka usaha warung bakso.
Namun kehamilannya membuat Yunita cemas. Oleh karenanya pasangan ini memutuskan untuk kembali ke Wonogiri agar lebih dekat dengan keluarganya dan rumah sakit yang bereputasi baik.
“Saya merasa sangat nyaman karena di kampung halaman saya terdapat rumah sakit yang menawarkan pelayanan kesehatan ibu yang baik. Saya dapat melakukan pemeriksaan pra-kelahiran secara teratur. Dan sekarang kita juga mempunyai akses ke pemeriksaan pasca kelahiran dan perawatan penting untuk bayi tanpa khawatir akan perlunya melakukan perjalanan jauh dan biaya rumah sakit.”
Di dekatnya, seorang pasien muda lainnya dijadwalkan untuk pemeriksaan kesehatan. Nurhayani dan Tananto menemani Azam Abinaya, putra mereka yang berusia enam tahun, mengalami batuk terus-menerus sehingga membuat mereka khawatir.
“Saya memiliki anak laki-laki yang sedang tumbuh dan saya merasa lega ketika mengetahui bahwa ada rumah sakit yang dekat dari rumah,” Nurhayani menjelaskan. “Hermina Wonogiri memiliki fasilitas yang lengkap dengan para dokter dan perawat yang ramah. Adanya rumah sakit yang mudah dijangkau dengan kendaraan umum adalah berkah bagi orang tua seperti kami.”
Keluarga-keluarga ini adalah sebagian dari banyak orang yang merasakan manfaat berbagai layanan kesehatan yang terjangkau dan mudah diakses di Wonogiri yang disediakan oleh PT Medikaloka Hermina Tbk (Hermina), yang telah menerima bantuan dari Bank Pembangunan Asia (ADB) sejalan dengan fokusnya untuk mendukung layanan kesehatan kepada masyarakat miskin dan mempromosikan cakupan layanan kesehatan universal di Indonesia. Keluarga-keluarga tersebut adalah pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), program jaminan kesehatan universal Indonesia.
Mengembangkan Operasi untuk Melayani Lebih Banyak Pasien
Hermina adalah salah satu fasilitas kesehatan swasta pertama yang terdaftar di bawah JKN. Hal ini membuka layanan mereka ke segmen-segmen pasar baru di Indonesia. Keluarga-keluarga berpenghasilan menengah saat ini dan yang sedang muncul di bawah program JKN, seperti Yunita dan Nurhayani, sekarang dapat mengakses layanan kesehatan berkualitas tinggi di rumah sakit Hermina.
Pada tahun 2018, ADB turut serta menjadi investor jangkar untuk penawaran umum perdana (IPO) Hermina. ADB menginvestasikan 10 juta dollar lewat pembiayaan langsung dan mengelola 10 juta dollar lainnya yang berasal dari Dana Infrastruktur Swasta Utama di Asia, yang dibentuk oleh Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) pada tahun 2016 untuk menghasilkan proyek-proyek infrastruktur sektor swasta yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan di negara-negara berkembang anggota ADB. Keterlibatan ADB dalam IPO tersebut menarik para investor pihak ketiga dan membangun kepercayaan terhadap akses Hermina ke pasar modal di masa depan.
Pembiayaan tersebut membantu Hermina untuk memperluas operasinya di luar Jakarta dan kota-kota besar lainya dengan mengakuisisi berbagai rumah sakit di kota-kota yang lebih kecil dan daerah-daerah pedesaan. Fasilitas di Wonogiri adalah salah satu rumah sakit yang baru diakuisisi dan diperbaharui.
“Hermina mengambil alih pengelolaan sebuah rumah sakit di Wonogiri pada bulan Agustus 2020,” kata Dr. Wenny Retno Sarie Lestari, direktur rumah sakit Hermina Wonogiri. “Renovasi dan kontruksi, maupun pengadaan alat-alat kesehatan baru, harus dilakukan untuk memenuhi standar Hermina. Walaupun ada berbagai tantangan selama puncak pandemi, kami sekarang telah beroperasi secara penuh untuk melayani masyarakat.”
Rumah sakit di Wonogiri ini, seperti fasilitas-fasilitas Hermina lainya di seluruh Indonesia, menyediakan layanan kesehatan umum dan spesialis. Namun layanan utamanya adalah di bidang perinatologi—menyediakan perawatan kesehatan bagi ibu dan anak sebelum, selama, dan setelah kelahiran—serta perawatan intensif neonatal, yang mencerminkan fokus Hermina pada perawatan kesehatan ibu dan anak.
Hermina Wonogiri juga menawarkan seminar kesadaran masyarakat bagi ibu hamil tentang perawatan dan perkembangan anak.
“Pemerintah daerah prihatin dengan kasus-kasus tengkes (stunting) di Wonogiri,” jelas Dr. Lestari. “Kami secara aktif bermitra dengan mereka untuk membantu mengurangi tingkat tengkes. Kami mengadakan seminar-seminar publik mengenai perawatan sebelum dan setelah kelahiran. Kami juga membahas arti pentingnya menyusui dalam enam bulan pertama kehidupan bayi. Kami percaya bahwa melibatkan pasien kami dan masyarakat umum sehubungan dengan perawatan kesehatan akan berhasil pada akhirnya.”
Berinvestasi dalam Kesehatan adalah Berinvestasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Tujuan Indonesia untuk mencapai cakupan kesehatan universal memerlukan perluasan infrastruktur rumah sakit yang mendasar. Saat ini sistem pelayanan kesehatan masih sangat kurang, dengan pasien yang sering berjuang untuk mendapatkan tempat tidur rumah sakit dan akses ke berbagai dokter, menyebabkan hasil kesehatan yang buruk, khususnya untuk para ibu baru dan bayi.
Kemitraan yang kuat dengan sektor swasta adalah kunci untuk memperluas cakupan kesehatan dan penyediaan layanan kesehatan dengan JKN. Kemitraan ADB dan Hermina menunjukan keberhasilan model bisnis yang berfokus pada adopsi JKN.
Aniruddha Patil, Kepala Unit Investasi Kesehatan dan Pendidikan di departemen operasi sektor swasta ADB, mengatakan bahwa penguatan layanan kesehatan melalui sektor swasta dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas. Pemerintah menggunakan anggarannya untuk fokus pada keterjangkauan sementara sektor swasta mengkatalisasi investasi untuk meningkatkan kualitas dan akses ke layanan kesehatan.
“Kami membantu mengurangi biaya pribadi untuk mendapatkan berbagai layanan perawatan kesehatan yang dibutuhkan oleh para keluarga rentan. Ini akan mencegah mereka tergelincir kedalam lubang kemiskinan karena guncangan kesehatan. Kami berharap dapat mereplikasi kemitraan ini,dan mendorong para operator rumah sakit lain untuk berkerja sama dengan sektor publik untuk memberikan layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan di seluruh Indonesia dan tempat lainnya di kawasan ini.”
Membentuk Generasi Baru
Yunita and Nurhayani merasa beruntung karena dapat membesarkan anak-anak mereka di Wonogiri, dimana layanan kesehatan sekarang mudah diakses dan terjangkau.
“Bertahun-tahun lalu, hanya ada satu rumah sakit yang dapat menerima pasien JKN,” kenang Nurhayani. “Antrian pasien sangat panjang dan sulit mendapatkan janji dengan dokter. Kami benar-benar sangat menghargai dibukanya Hermina di Wonogiri.”
Akses ke layanan kesehatan berkualitas tinggi seperti yang diberikan oleh Hermina Wonogiri telah berkembang dan terkadang menyelamatkan nyawa.
“Kami berharap kehadiran kami di Wonogiri, dengan peralatan medis standar dan tenaga kesehatan yang terampil, dapat membantu mengurangi masalah kesehatan ibu dan anak,” kata Dr. Lestari. “Anak-anak yang sehat akan membentuk generasi masa depan kita.”